ApakahNasib Dan Takdir Itu Ada. Yusak Tjipto Purnomo. Buku Kristen di Tokopedia โ Promo Pengguna Baru โ Cicilan 0% โ Kurir Instan.
๏ปฟParagrafdi atas merupakan Surat Saba Ayat 19 dengan text arab, latin dan artinya. Ditemukan bermacam penjabaran dari para mufassirin terhadap kandungan surat Saba ayat 19, misalnya seperti di bawah ini: Tetapi karena sikap mereka yang berlebih-lebihan, mereka bosan kepada kemudahan, keamanan dan kemakmuran hidup.
MenyembahHyang Sejati. Syahdan, Syekh Abdul Qadir al-Jilani sedang dalam perjalanan bersama para muridnya. Pada satu momen mereka berpapasan dengan seseorang yang sedang mabuk berat. Tak dinyana, pemabuk tersebut menghentikan langkah rombongan itu dan mengutarakan tiga pertanyaan yang sontak membuat Syekh terkejut.
MemahamiCorona Sebagai Takdir Allah dapat memperkirakan apa yang akan terjadi dan berdasarkan itu dapat membuat perencanaan yang baik. Melakukan sesuatu yang melawan sunnatullah dianggap sebagai perbuatan mencelakakan diri sendiri, yang dalam tingkat fatal merupakan perbuatan bunuh diri. Jika Sudah Cerai, Angga Wijaya Bersedia Jadi
Allahmenjawab, "silahkan", aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat. sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat. Iblis berkata : "wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun,aku hanya bisa membisikan dan menggoda.
PasrahDigugat Cerai, Sule: Kalau Sudah Takdir Tuhan, Mau Gimana Lagi? 08/07/2022 17:01:00. lapang dada, bahkan ia bersikap santai. Sule menganggapi perceraiannya ini dengan lapang dada, bahkan ia bersikap santai, apa adanya menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang cukup jadi memang sudah garis Tuhan seperti itu,โ
4EVODTt. Keimanan seorang mukmin yang benar harus mencakup enam rukun. Yang terakhir adalah beriman terhadap takdir Allah, baik takdir yang baik maupun takdir yang buruk. Salah memahami keimanan terhadap takdir dapat berakibat fatal, menyebabkan batalnya keimanan seseorang. Terdapat beberapa permasalahan yang harus dipahami oleh setiap muslim terkait masalah takdir ini. Semoga paparan ringkas ini dapat membantu kita untuk memahami keimanan yang benar terhadap takdir Allah. Wallahul mustaโ Qodhoโ dan QodarDalam pembahasan takdir, kita sering mendengar istilah qodhoโ dan qodar. Dua istilah yang serupa tapi tak sama. Mempunyai makna yang sama jika disebut salah satunya, namun memiliki makna yang berbeda tatkala disebutkan bersamaan.[1] Jika disebutkan qodhoโ saja maka mencakup makna qodar, demikian pula sebaliknya. Namun jika disebutkan bersamaan, maka qodhoโ maknanya adalah sesuatu yang telah ditetapkan Allah pada makhluk-Nya, baik berupa penciptaan, peniadaan, maupun perubahan terhadap sesuatu. Sedangkan qodar maknanya adalah sesuatu yang telah ditentukan Allah sejak zaman azali. Dengan demikian qodar ada lebih dulu kemudian disusul dengan qodhoโ.[2]Empat Prinsip Keimanan kepada TakdirPembaca yang semoga dirahmati oleh Allah. Perlu kita ketahui bahwa keimanan terhadap takdir harus mencakup empat prinsip. Keempat prinsip ini harus diimani oleh setiap Mengimani bahwa Allah Taโala mengetahui dengan ilmunya yang azali dan abadi tentang segala sesuatu yang terjadi baik perkara yang kecil maupun yang besar, yang nyata maupun yang tersembunyi, baik itu perbuatan yang dilakukan oleh Allah maupun perbuatan makhluknya. Semuanya terjadi dalam pengilmuan Allah Taโ Mengimanai bahwa Allah Taโala telah menulis dalam lauhul mahfudz catatan takdir segala sesuatu sampai hari kiamat. Tidak ada sesuatupun yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi kecuali telah kedua prinsip di atas terdapat dalam Al Qurโan dan As Sunnah. Dalam Al Qurโan, Allah Taโala berfirman,ุฃูููู
ู ุชูุนูููู
ู ุฃูููู ุงูููู ููุนูููู
ู ู
ูุงููู ุงูุณููู
ูุขุกู ููุงููุฃูุฑูุถู ุฅูููู ุฐููููู ููู ููุชูุงุจู ุฅูููู ุฐููููู ุนูููู ุงูููู ููุณููุฑู {70} โApakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab Lauh Mahfuzh. Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allahโ QS. Al Hajj70.ููุนูููุฏููู ู
ูููุงุชูุญู ุงููุบูููุจู ูุงูููุนูููู
ูููุข ุฅููุงูู ูููู ููููุนูููู
ู ู
ูุงููู ุงููุจูุฑููููุงููุจูุญูุฑู ููู
ูุง ุชูุณูููุทู ู
ูู ููุฑูููุฉู ููุนูููู
ูููุง ูููุงูุญูุจููุฉู ููู ุธูููู
ูุงุชู ุงููุฃูุฑูุถู ูููุงูุฑูุทูุจู ูููุงูููุงุจูุณู ุฅููุงูู ููู ููุชูุงุจู ู
ููุจูููู {59} โDan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya pula, dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata Lauh Mahfudzโโ QS. Al Anโam59.Sedangkan dalil dari As Sunnah, di antaranya adalah sabda Rasulullah shalallhu alaihi wa salam,ููุชูุจู ุงูููููู ู
ูููุงุฏููุฑู ุงููุฎููุงูุฆููู ููุจููู ุฃููู ููุฎููููู ุงูุณููู
ูููุงุชู ููุงูุฃูุฑูุถู ุจูุฎูู
ูุณูููู ุฃููููู ุณูููุฉูโโฆ Allah telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumiโ[3]Ketiga Mengimani bahwa kehendak Allah meliputi segala sesuatu, baik yang terjadi maupun yang tidak terjadi, baik perkara besar maupun kecil, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, baik yang terjadi di langit maupun di bumi. Semuanya terjadi atas kehendak Allah Taโala, baik itu perbuatan Allah sendiri maupun perbuatan Mengimani dengan penciptaan Allah. Allah Taโala menciptakan segala sesuatu baik yang besar maupun kecil, yang nyata dan tersembunyi. Ciptaan Allah mencakup segala sesuatu dari bagian makhluk beserta sifat-sifatnya. Perkataan dan perbuatan makhluk pun termasuk ciptaan kedua prinsip di atas adalah firman Allah Taโala,ุงูููู ุฎูุงูููู ููููู ุดูููุกู ูููููู ุนูููู ููููู ุดูููุกู ููููููู {62} ููููู ู
ูููุงูููุฏู ุงูุณููู
ูุงููุงุชู ููุงููุฃูุฑูุถู ููุงูููุฐูููู ููููุฑููุง ุจูุฆูุงููุงุชู ุงูููู ุฃูููููุฆููู ููู
ู ุงููุฎูุงุณูุฑูููู {63}โ.Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu. Kepunyaan-Nyalah kunci-kunci perbendaharaan langit dan bumi. Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, mereka itulah orang-orang yang merugi.โQS. Az Zumar 62-63ููุงูููู ุฎูููููููู
ู ููู
ูุงุชูุนูู
ูููููู {96}โPadahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat ituโ.โ QS. As Shafat96.[4]Antara Kehendak Makhluk dan Kehendak-NyaBeriman dengan benar terhadap takdir bukan berarti meniadakan kehendak dan kemampuan manusia untuk berbuat. Hal ini karena dalil syariat dan realita yang ada menunjukkan bahwa manusia masih memiliki kehendak untuk melakukan dari syariat, Allah Taโala telah berfirman tentang kehendak makhluk,ุฐููููู ุงููููููู
ู ุงููุญูููู ููู
ูู ุดูุขุกู ุงุชููุฎูุฐู ุฅูููู ุฑูุจูููู ู
ูุฆูุงุจูุง {39}โItulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya.โ QS. An Nabaaโ39ููุณูุขุคูููู
ู ุญูุฑูุซู ูููููู
ู ููุฃูุชููุง ุญูุฑูุซูููู
ู ุฃููููู ุดูุฆูุชูู
ูโฆ {223}โIsteri-istrimu adalah seperti tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. โฆโAl Baqoroh223Adapun tentang kemampuan makhluk Allah menjelaskan,ููุงุชูููููุง ุงูููู ู
ูุงุงุณูุชูุทูุนูุชูู
ู ููุงุณูู
ูุนููุง ููุฃูุทููุนููุง ููุฃูููููููุง ุฎูููุฑูุง ูุฃููููุณูููู
ู ููู
ูู ููููู ุดูุญูู ููููุณููู ููุฃูููููุฆููู ููู
ู ุงููู
ูููููุญูููู {16}โMaka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taโatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu . Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.โ QS. At Taghobun 16ูุงู ููููููููู ุงูููู ููููุณูุง ุฅููุงูู ููุณูุนูููุง ููููุง ู
ูุงููุณูุจูุชู ููุนูููููููุง ู
ูุงุงููุชูุณูุจูุชู ุฑูุจููููุง โฆ{286}โAllah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala dari kebajikan yang diusahakannya dan ia mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannyaโฆ.โQS. Al Baqoroh286Sedangkan realita yang ada menunjukkan bahwa setiap manusia mengetahui bahwa dirinya memiliki kehendak dan kemampuan. Dengan kehendak dan kemampuannya, dia melakukan atau meninggalkan sesuatu. Ia juga bisa membedakan antara sesuatu yang terjadi dengan kehendaknya seperti berjalan, dengan sesuatu yang terjadi tanpa kehendaknya, seperti gemetar atau bernapas. Namun, kehendak maupun kemampuan makhluk itu terjadi dengan kehendak dan kemampuan Allah Taโla karena Allah berfirman,ููู
ูู ุดูุขุกู ู
ููููู
ู ุฃูู ููุณูุชููููู
ู {28} ููู
ูุงุชูุดูุขุกูููู ุฅููุขูู ุฃูู ููุดูุขุกู ุงูููููู ุฑูุจูู ุงููุนูุงููู
ูููู {29}โyaitu bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus. Dan kamu tidak dapat menghendaki menempuh jalan itu kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.โ QS. At Takwiir28-29. Dan karena semuanya adalah milik Allah maka tidak ada satu pun dari milik-Nya itu yang tidak diketahui dan tidak dikehendaki oleh-Nya.[5] Macam-Macam Takdir Pembaca yang dirahmati Allah, perlu kita ketahui bahwa takdir ada beberapa macam[1] Takdir Azali. Yakni ketetapan Allah sebelum penciptaan langit dan bumi ketika Allah Taโala menciptakan qolam pena. Allah berfirman,ููู ูููู ููุตููุจูููุข ุฅููุงูู ู
ูุงููุชูุจู ุงูููู ููููุง ูููู ู
ููููุงูููุง ููุนูููู ุงูููู ููููููุชูููููููู ุงููู
ูุคูู
ูููููู {51}โKatakanlah โSekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.โ QS. At Taubah51Rasulullah shalallahu alaihi wa sallaam bersabda, โโฆ Allah telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumiโ[6] [2] Takdir Kitaabah. Yakni pencatatan perjanjian ketika manusia ditanya oleh AllahโBukankah Aku Tuhan kalian?โ. Allah Taโala berfirman,} ููุฅูุฐู ุฃูุฎูุฐู ุฑูุจูููู ู
ูู ุจูููู ุกูุงุฏูู
ู ู
ูู ุธููููุฑูููู
ู ุฐูุฑูููููุชูููู
ู ููุฃูุดูููุฏูููู
ู ุนูููู ุฃููููุณูููู
ู ุฃูููุณูุชู ุจูุฑูุจููููู
ู ููุงูููุง ุจูููู ุดูููุฏูููุข ุฃูู ุชูููููููุง ููููู
ู ุงููููููุงู
ูุฉู ุฅููููุง ูููููุง ุนููู ููุฐูุง ุบูุงููููููู {172} ุฃููู ุชูููููููุง ุฅููููู
ูุง ุฃูุดูุฑููู ุกูุงุจูุขุคูููุง ู
ูู ููุจููู ูููููููุง ุฐูุฑููููุฉู ู
ููู ุจูุนูุฏูููู
ู ุฃูููุชูููููููููุง ุจูู
ูุง ููุนููู ุงููู
ูุจูุทูููููู {173}โDan ingatlah, ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka seraya berfirman โBukankah Aku ini Tuhanmu?โ Mereka menjawab โBetul Engkau Tuban kami, kami menjadi saksiโ. Kami lakukan yang demikian itu agar di hari kiamat kamu tidak mengata-kan โSesungguhnya kami bani Adam adalah orang-orang yang lengah terhadap ini keesaan Tuhanโ. atau agar kamu tidak mengatakan โSesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang datang sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu ?โ QS. Al Aโraaf 172-173.[3] Takdir Umri. Yakni ketetapan Allah ketika penciptaan nutfah di dalam rahim, telah ditentukan jenis kelaminnya, ajal, amal, susah senangnya, dan rizkinya. Semuanya telah ditetapkan, tidak akan bertambah dan tidak berkurang. Allah Taโala berfirman,ููุงุฃููููููุง ุงููููุงุณู ุฅูู ูููุชูู
ู ููู ุฑูููุจู ู
ููู ุงููุจูุนูุซู ููุฅููุงูู ุฎูููููููุงููู
ู
ููู ุชูุฑูุงุจู ุซูู
ูู ู
ูู ูููุทูููุฉู ุซูู
ูู ู
ููู ุนูููููุฉู ุซูู
ูู ู
ูู ู
ูุถูุบูุฉู ู
ููุฎููููููุฉู ููุบูููุฑู ู
ูุฎููููููุฉู ููููุจูููููู ููููู
ู ููููููุฑูู ููู ุงููุฃูุฑูุญูุงู
ู ู
ูุงููุดูุขุกู ุฅูููู ุฃูุฌููู ู
ูุณูู
ููู ุซูู
ูู ููุฎูุฑูุฌูููู
ู ุทููููุงู ุซูู
ูู ููุชูุจูููุบููุง ุฃูุดูุฏููููู
ู ููู
ููููู
ู
ููู ููุชููููููู ููู
ููููู
ู
ููู ููุฑูุฏูู ุฅูููู ุฃูุฑูุฐููู ุงููุนูู
ูุฑู ูููููููุงู ููุนูููู
ู ู
ูู ุจูุนูุฏู ุนูููู
ู ุดูููุฆูุง ููุชูุฑูู ุงููุฃูุฑูุถู ููุงู
ูุฏูุฉู ููุฅูุฐูุข ุฃููุฒูููููุง ุนูููููููุง ุงููู
ูุขุกู ุงููุชูุฒููุชู ููุฑูุจูุชู ููุฃููุจูุชูุชู ู
ูู ููููู ุฒูููุฌู ุจููููุฌู {5}โHai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan dari kubur, maka ketahuilah sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian dengan berangsur-angsur kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan adapula di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.โ QS. Al Hajj5[5] Takdir Hauli. Yakni takdir yang Allah tetapkan pada malam lailatul qadar, Allah menetapkan segala sesuatu yang terjadi dalam satu tahun. Allah berfirman,ุญู
{1} ููุงููููุชูุงุจู ุงููู
ูุจูููู {2} ุฅููููุข ุฃููุฒูููููุงูู ููู ููููููุฉู ู
ููุจูุงุฑูููุฉู ุฅููููุง ูููููุง ู
ููุฐูุฑูููู {3} ูููููุง ููููุฑููู ููููู ุฃูู
ูุฑู ุญููููู
ู {4} ุฃูู
ูุฑูุง ู
ูููู ุนููุฏูููุข ุฅููููุง ูููููุง ู
ูุฑูุณูููููู {5}โHaa miim . Demi Kitab Al Qurโan yang menjelaskan, sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah , yaitu urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasulโ QS. Ad Dukhaan1-5[5] Takdir Yaumi. Yakni pnentuan terjadinya takdir pada waktu yang telah ditakdirkan sbelumnya. Allah berfirman,ููุณูุฆููููู ู
ูู ููู ุงูุณููู
ูุงููุงุชู ููุงููุฃูุฑูุถู ููููู ููููู
ู ูููู ููู ุดูุฃููู {29}โSemua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepadaNya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan . โ QS. Ar Rahmaan 29. Ibnu Jarir meriwayatkan dari Munib bin Abdillah bin Munib Al Azdiy dari bapaknya berkata, โRasulullah membaca firman Allah โ Setiap waktu Dia dalam kesibukanโ, maka kami bertanya Wahai Rasulullah apakah kesibukan yang dimaksud?. Rasulullah bersabda โ Allah mengampuni dosa, menghilangkan kesusahan, dan meninggikan suara serta merendahkan suara yang lainโ[7]Sikap Pertengahan Dalam Memahami TakdirDiantara prinsip ahlus sunnah adalah bersikap pertengahan dalam memahami Al Qurโan dan As Sunnah, tidak sebagaimana sikap ahlul bidโah. Ahlus sunnah beriman bahwa Allah telah menetapkan seluruh taqdir sejak azali, dan Allah mengetahui takdir yang akan terjadi pada waktunya dan bagaimana bentuk takdir tersebut, semuanya terjadi sesuai dengan takdir yang telah Allah orang-orang yang menyelisihi Al Quran dan As Sunnah, mereka bersikap berlebih-lebihan. Yang satu terlalu meremehkan dan yang lain melampaui batas. Kelompok Qodariyyah, mereka mengingkari adanya takdir. Mereka mengatakan bahwa Allah tidak menakdirkan perbuatan hamba. Menurut mereka perbuatan hamba bukan makhluk Allah, namun hamba sendirilah yang menciptakan perbuatannya. Mereka mengingkari penciptaan Allah terhadap amal yang lain adalah yang terlalu melampaui batas dalam menetapkan takdir. Mereka dikenal dengan kelompok Jabariyyah. Mereka berlebihan dalam menetapkan takdir dan menafikan adanya kehendak hamba dalam perbuatannya. Mereka mengingkari adanya perbuatan hamba dan menisbatkan semua perbuatan hamba kepada Allah. Jadi seolah-olah hamba dipaksa dalam perbuatannya.[8]Kedua kelompok di atas telah salah dalam memahai takdir sebagaimana ditunjukkan dalam banyak dalil. Di antaranya firman Allah Azza wa Jalla,ููู
ูู ุดูุขุกู ู
ููููู
ู ุฃูู ููุณูุชููููู
ู {28} ููู
ูุงุชูุดูุขุกูููู ุฅููุขูู ุฃูู ููุดูุขุกู ุงูููููู ุฑูุจูู ุงููุนูุงููู
ูููู {29}โyaitu bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus. Dan kamu tidak dapat menghendaki menempuh jalan itu kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.โQS. At Takwiir28-29Pada ayat yang artinya, โ yaitu bagi siapa di antara kamu yang menempuh jalan yang lurusโ merupakan bantahan untuk Jabariyyah karena pada ayat ini Allah menetapkan adanya kehendak bagi hamba. Hal ini bertentangan dengan keyakinan mereka yang mengatakan bahwa hamba dipaksa tanpa memiliki kehendak. Kemudian Allah berfirman yang artinya, โDan kamu tidak dapat menghendaki menempuh jalan itu kecuali apabila dikehendaki oleh Allah, Tuhan semesta alam.โ Dalam ayat ini terdapat bantahan untuk Qodariyah yang mengatakan bahwa kehendak manusia itu berdiri sendiri dan diciptakan oleh hamba tanpa sesuai dengan kehendak Allah karena Allah mengaitkan kehendak hamba dengan kehendak-Nya.[9]Takdir Baik dan Takdir BurukTakdir terkadang disifati dengan takdir baik dan takdir buruk. Takdir yang baik sudah jelas maksudnya. Lalu apa yang dimaksud dengan takdir yang buruk? Apakah berarti Allah berbuat sesuatu yang buruk? Dalam hal ini kita perlu memahami antara takdir yang merupakan perbuatan Allah dan dampak/hasil dari perbuatan tersebut. Jika takdir disifati buruk, maka yang dimaksud adalah buruknnya sesuatu yang ditakdirkan tersebut, bukan takdir yang merupakan perbuatan Allah, karena tidak ada satu pun perbuatan Allah yang buruk. Seluruh perbuatan Allah mengandung kebaikan dan hikmah. Jadi keburukan yang dimaksud ditinjau dari sesuatu yang ditakdirkan/hasil perbuatan, bukan ditinjau dari perbuatan Allah. Untuk lebih jelasnya bisa kita contohkan sebagai yang terkena kanker tulang ganas pada kaki misalnya, terkadang membutuhkan tindakan amputasi pemotongan bagian tubuh untuk mencegah penyebaran kanker tersebut. Kita sepakat bahwa terpotongnya kaki adalah sesuatu yang buruk. Namun pada kasus ini, tindakan melakukan amputasi pemotongan kaki adalah perbuatan yang baik. Walaupun hasil perbuatannya buruk yakni terpotongnya kaki, namun tindakan amputasi adalah perbuatan yang baik. Demikian pula dalam kita memahami takdir yang Allah tetapkan. Semua perbuatan Allah adalah baik, walaupun terkadang hasilnya adalah sesuatu yang tidak baik bagi yang perlu diperhatikan, bahwa hasil takdir yang buruk terkadang di satu sisi buruk, akan tetapi mengandung kebaikan di sisi yang lain. Allah Taโala berfirman ุธูููุฑู ุงููููุณูุงุฏู ููู ุงููุจูุฑูู ููุงููุจูุญูุฑู ุจูู
ูุง ููุณูุจูุชู ุฃูููุฏูู ุงููููุงุณู ููููุฐููููููู
ุจูุนูุถู ุงูููุฐูู ุนูู
ููููุง ููุนููููููู
ู ููุฑูุฌูุนูููู {41}โTelah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benarโ QS. Ar Ruum41. Kerusakan yang terjadi pada akhirnya menimbulkan kebaikan. Oleh karena itu, keburukan yang terjadi dalam takdir bukanlah keburukan yang hakiki, karena terkadang akan menimbulkan hasil akhir berupa kebaikan.[10]Bersemangatlah, Jangan Hanya Bersandar Pada TakdirSebagian orang memiliki anggapan yang salah dalam memahami takdir. Mereka hanya pasrah terhadap takdir tanpa melakukan usaha sama sekali. Sunngguh, ini adalah kesalahan yang nyata. Bukankah Allah juga memerintahkan kita untuk mengambil sebab dan melarang kita dari bersikap malas? Apabila kita sudah mengambil sebab dan mendapatkan hasil yang tidak kita inginkan, maka kita tidak boleh sedih dan berputus asa karena semuanya sudah merupakan ketetapan Allah. Oleh karena itu, Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda,ุงุญูุฑูุตู ุนูููู ู
ูุง ููููููุนููู ููุงุณูุชูุนููู ุจูุงูููููู ูููุงู ุชูุนูุฌูุฒู ููุฅููู ุฃูุตูุงุจููู ุดูููุกู ูููุงู ุชููููู ูููู ุฃููููู ููุนูููุชู ููุงูู ููุฐูุง ููููุฐูุง. ูููููููู ูููู ููุฏูุฑู ุงูููููู ููู
ูุง ุดูุงุกู ููุนููู ููุฅูููู ูููู ุชูููุชูุญู ุนูู
ููู ุงูุดููููุทูุงููโBersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.โ Akan tetapi hendaklah kau katakan Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi.โ Karena perkataan law seandainya dapat membuka pintu syaithon.โ[11] [12]Faedah PentingKeimanan yang benar terhadap takdir akan membuahkan hal-hal penting, di antaranya sebagai berikut Pertama Hanya bersandar kepada Allah ketika melakukan berbagai sebab, dan tidak bersandar kepada sebab itu sendiri. Karena segala sesuatu tergantung pada takdir Seseorang tidak sombong terhadap dirinya sendiri ketika tercapai tujuannya, karena keberhasilan yang ia dapatkan merupakan nikmat dari Allah, berupa sebab-sebab kebaikan dan keberhasilan yang memang telah ditakdirkan oleh Allah. Kekaguman terhadap dirinya sendiri akan melupakan dirinya untuk mensyukuri nikmat Munculnya ketenangan dalam hati terhadap takdir Allah yang menimpa dirinya, sehingga dia tidak bersedih atas hilangnya sesuatu yang dicintainya atau ketika mendapatkan sesuatu yang dibencinya. Sebab semuanya itu terjadi dengan ketentuan Allah. Allah berfirman,ู
ูุขุฃูุตูุงุจู ู
ูู ู
ููุตููุจูุฉู ููู ุงููุฃูุฑูุถู ูููุงูููู ุฃููููุณูููู
ู ุฅููุงูู ููู ููุชูุงุจู ู
ููู ููุจููู ุฃูู ูููุจูุฑูุฃูููุข ุฅูููู ุฐููููู ุนูููู ุงูููู ููุณููุฑู {22} ูููููููุงู ุชูุฃูุณูููุง ุนูููู ู
ูุงููุงุชูููู
ู ูููุงูุชูููุฑูุญููุง ุจูู
ูุข ุกูุงุชูุงููู
ู โฆ{23}โTiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan tidak pula pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab Lauhul Mahfuzh sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. Kami jelaskan yang demikian itu supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamuโฆโ QS. Al Hadiid22-23.[13]Demikian paparan ringkas seputar keimanan terhadap takdir. Semoga bermanfaat. Alhamdulillahiladzi bi niโmatihi tatimmush Abu Athifah Adika MianokiMurojaโah M. A. TuasikalArtikel Kata qodho dan qadar ini serupa dengan kata iman dan islam, fakir dan miskin. Jika keduanya disebut bersamaan, maka makna keduanya berbeda dan jika disebut secara bersendirian, maka makna keduanya sama. [ed][2] Lihat Syarh al Aqidah al Wasithiyah hal 551. Syaikh Muhammad bin Sholih al Utsaimin. Dalam kitab Syarh al Aqidah al Washitiyah. Kumpulan Ulama. Penerbit Daarul Ibnul Jauzi[3] HR. Muslim 2653.[4] Taqriib Tadmuriyah hal 86-87, Syaikh Muhammad bin Sholih al Utsaimin. Penerbit Daarul Bashiiroh.[5] Lihat Syarh Ushuulil Iman hal 53-54. Syaikh Muhammad bin Sholih al Utsaimin. Penerbit Daarul Qasim. Cetakan pertama 1419 H[6] HR. Muslim[7] Diringkas dari Maโaarijul Qobuul hal 503-509. Syaihk Hafidz bin Ahmad Hakami. Penerbit Darul Kutub Ilmiyah. Cetakan pertama 1424 H/2004 M[8] Lihat Al Mufiid fii Muhammaati at Tauhid hal 49-51. Dr. Abdul Qodir as Shufi. Penerbit Daar Adwaus Salaf. Cetakan pertama 1428/2007[9] Al Irsyaad ilaa Shahiihil Iโtiqad hal 243-244. Syaikh Sholih Al Fauzan. Penerbit Maktabah Salsabiil Cetakan pertama tahun 2006.[10] Lihat Syarh al Aqidah al Wasithiyah hal 45, Syaikh Utsaimin.[11] HR. Muslim 2664[12] Lihat Al Irsyaad ilaa Shahiihil Iโtiqad hal 245-246.[13] Syarh Ushuulil Iman hal 57-58.
Setiap manusia pasti menginginkan kebahagiaan dan menikmati indahnya hidup bersama keluarga atau pasangan hidupnya baik suami ataupun istri. Tentu semua orang menginginkan keluarganya berada dalam kondisi yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Hal ini dikarenakan rumah tangga yang bahagia adalah yang penuh cinta, kasih sayang, dan juga dipenuhi keberkahan dari Allah SWT. Keluarga inilah, keluarga yang senantiasa menerapkan rukun iman, rukun islam, Iman dalam Islam, Hubungan Akhlak Dengan Iman Islam dan Ihsan, dan Hubungan Akhlak dengan KeluargaAkan tetapi, tidak semua rumah tangga bisa menghasilkan kebahagiaan. Akan ada banyak cobaan dan juga tantangan dalam masing-masing keluarga. Cobaan yang berasal dari internal keluarga ataupun dari eksternal keluarga. Tentu juga berasal dari berbagai masalah yang berbeda-beda sumbernya, variannya, dan jenisnya. Wajar saja karena sejatinya manusia diciptakan Allah untuk mendapatkan berbagai adanya hal-hal tersebut, maka tantangan yang paling nyata dari sebuah keluarga adalah adanya tantangan perceraian. Perceraian bisa saja terjadi pada setiap keluarga, apalagi bagi mereka yang tidak memiliki visi, misi atau tujuan yang jelas dan sama dari masing-masing pasangan. Perceraian tentu saja bukan hal yang diharapkan oleh semua orang yang sudah sekali kasus-kasus perceraian yang terjadi dengan berbagai sebab. Kasus perceraian tentunya tidak hanya terjadi di satu atau dua orang. Islam memang tidak melarang perceraian akan tetapi kembali lagi ada aturan yang Allah tetapkan dan juga telah Allah berikan. Allah pun tidak menyukai perceraian, walaupun memang perceraian kembali kepada manusia jugaHukum Mendengarkan Musik Dalam IslamHukum Menyakiti Hati Orang Lain dalam IslamHukum Tidak Membayar HutangHukum Semir Rambut Warna HitamHukum Sholat Jumat Bagi WanitaHukum Perceraian dalam IslamDalam proses perceraian, talak adalah hal yang dilakukan. Talak ini dilakukan dengan cara pengungkapan atau dengan lafaz yang secara bahasa berarti melepaskan suatu ikatan, dalam hal ini melepaskan ikatan pernikahan. Talak adalah salah satu jalan yang merupakan penyelesaian ketika suami dan istri tidak bisa hidup bersama lagi dan diakhiri rumah tangga bersama. Tentu saja, talak dalam perceraian adalah hal yang dibenci Allah walaupun diperbolehkan dalam konteks dalam islam, hukum mengenai segala hal sesuatu tentu tergantung kepada sebab dan konteks yang melingkupinya. Hukum perceraian dalam islam tidak hanya satu saja, bergantung kepada kondisi dan faktor yang melingkupinya. Berikut adalah hukum-hukum yang berkenaan dengan perceraian dalam Hukum perceraian bisa bernilai makruh yaitu jika suami menceraikan istrinya atau istri meminta cerai pada suami tanpa ada sebab yang jelas. Hal ini tentu menjadi suatu yang makruh untuk dilakukan karena bagaimanapun komitmen pernikahan haruslah dipertahankan dan jangan sampai terpecah hanya karena alasan yang tidak jelas. Bagaimanapun komitmen adalah seperti janji, jika tanpa sebab dan alasan yang jelas khawatirnya malah merugikan salah satu pihak atau salah satu tidak ada pasangan yang bercerai tanpa ada alasan yang jelas. Seharusnya ada alasan, hanya saja bisa jadi alasan tersebut tidak disampaikan secara jelas dan secara mendetail. Namun, dalam aturan kenegaraan Indonesia termasuk perceraian bisa diurus melalui kementrian agama,yang didalamnya akan diperdalam mengenai tujuan dan alasan perceraian. Jika bisa tidak bercerai, maka lebih baik. Islam menyukai umatnya yang memeihara keluarga dan memelihara asal, perceraian adalah sesuatu yang tidak disukai oleh Allah dan justru disukai oleh Subhaanahu Wa Taโala berfirmanููุฅููู ุนูุฒูู
ููุง ุงูุทูููุงููู ููุฅูููู ุงูููููู ุณูู
ููุนู ุนููููู
ูโDan jika kalian bertekad kuat untuk thalaq, maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahuiโ al-Baqoroh227.Konteks ayat tersebut adalah bentuk peringatan dan ancaman โjika kalian berbuat demikianโฆsesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahuiโ, sehingga itu menunjukkan bahwa perceraian tidaklah disukai oleh Allah. Sebagaimana hal ini dijelaskan oleh Syaikh Ibn Utsaimin ini juga ditegaskan dalam haditsุฅูููู ุฅูุจููููุณู ููุถูุนู ุนูุฑูุดููู ุนูููู ุงููู
ูุงุกู ุซูู
ูู ููุจูุนูุซู ุณูุฑูุงููุงูู ููุฃูุฏูููุงููู
ู ู
ููููู ู
ูููุฒูููุฉู ุฃูุนูุธูู
ูููู
ู ููุชูููุฉู ููุฌููุกู ุฃูุญูุฏูููู
ู ููููููููู ููุนูููุชู ููุฐูุง ููููุฐูุง ููููููููู ู
ูุง ุตูููุนูุชู ุดูููุฆูุง ููุงูู ุซูู
ูู ููุฌููุกู ุฃูุญูุฏูููู
ู ููููููููู ู
ูุง ุชูุฑูููุชููู ุญูุชููู ููุฑููููุชู ุจููููููู ููุจููููู ุงู
ูุฑูุฃูุชููู ููุงูู ููููุฏูููููู ู
ููููู ููููููููู ููุนูู
ู ุฃูููุชูSesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air kemudian mengirim pasukannya ke berbagai penjuru. Pihak yang terdekat kedudukannya dari Iblis adalah yang paling besar menimbulkan fitnah. Salah satu dari mereka datang menghadap Iblis dan menyatakan Aku berbuat demikian dan demikian. Iblis menyatakan engkau belum berbuat apa-apa. Kemudian datang satu lagi melaporkan Aku tidak tinggalkan ia manusia hingga aku pisahkan ia dengan istrinya. Kemudian Iblis mendekatkan kedudukannya dan mengatakan bagus engkau perceraian bisa menjadi wajib ketika istri atau suami melakukan sesuatu yang keji dan mungkar, tidak mau bertaubat dan mengakui kesalahan, serta tidak bisa untuk berubah. Hal ini tentu saja menjadi satu yang merugikan dan juga tidak baik untuk keharmonisan rumah tangga. Begitupun bagi mereka yang sering sekali konflik dan juga tidak bisa untuk diproses secara damai, menumbuhkan cinta dan kasih sayang kembali, maka lebih baik cerai dan bisa jadi hukumnya adalah Hukum perceraian bisa menjadi haram jika isti sedang pada masa haid atau nifas. Begitupun saat istri pada masa suci dan suami telah melakukan hubungan suami istri. Saat ini maka haram untuk menceraikan istri apalagi jika tujuannya adalah istri tidak menuntut juga, diharamkan jika suami melakukan talk yang lebih dari satu ini berdasarkan haditsุฃููููู
ูุง ุงู
ูุฑูุฃูุฉู ุณูุฃูููุชู ุฒูููุฌูููุง ุงูุทููููุงูู ููู ุบูููุฑู ู
ูุง ุจูุฃูุณู ููุญูุฑูุงู
ู ุนูููููููุง ุฑูุงุฆูุญูุฉู ุงููุฌููููุฉูโWanita mana saja yang meminta cerai dari suaminya tanpa ada alasan syarโi, maka haram baginya bau surgaโ Ibnu Majah, dishahihkan Syaikh al-AlbanyPerhitungan memilih cerai atau tidak, tentunya jangan sampai dilakukan hanya sebelah pihak apalagi jika dilakukan pertimbangannya secara gegabah, emosi, dan juga keadaan konflik. Perceraian bisa haram dilakukan, dan tentu berdosa ketika kita melakukannya. Selain itu, haram juga bagi suami untuk menceraikan istrinya jika dilakukan langsung pada talk tiga Hukum cerai bisa menjadi mubah ketika percerian keadaan rumah tangga atua pernikahan malah semakin mudaharat, sulit untuk ditengahi masalahnya, dan juga membawa dampak yang buruk bagi kondisi keluarga. Sekali lagi tentunya hal ini harus dipikirkan baik-baik dan diukur oleh kedua belah pihak, agar keputusan yang diambil dapat maslahat tanpa ada efek yang buruk. Khususnya bagi anak anak dan keluarga intinya dari ke-4 hukum tersebut, islam memerintahkan masing-masing suami ataupun istri tidak gegabah dan emosional dalam mengambil keputusan. Bagaimanapun suatu perkara harus diputuskan secara akal sehat, rasional, dan benar-benar ditimbang dengan ilmu pengetahuan yang masing-masing pasangan bisa menjaga dirinya, menjaga rumah tangganya dengan baik, maka tidak akan ada masalah yang berarti, perceraian pun bisa dihindari. Tentu pernikahan yang sehat adalah awal dari kita mencapai Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi Perceraian dalam IslamAgar terhindar dari perceraian, maka tentunya kita harus berpikir dan mencari solusinya. Kembali lagi, bahwa tidak ada yang menginginkan terjadinya perceraian. Untuk itu, proses menuju perceraian haruslah dihindari dan jangan sampai dilakukan oleh seorang muslim dan muslimah. Berikut adalah hal-hal yang bisa dilakukan agar menghindari perceraian, sesuai dengan ajaran Visi dan Misi Keluarga Adanya visi dan misi dalam sebuah keluarga adalah hal yang paling penting dan tidak boleh terlewat. Sejak sebelum nikah hingga menikah visi, misi, orientasi berkeluarga dari masing-masing pasangan adalah hal wajib dilakukan. Tanpa ada visi dan misi tentunya kita sulit membuat orientasi, menurunkan aktivitas atau kinerja kita terhadap dan misi yang sama tentu akan menjaga masing-masing pasangan untuk terus bertahan sekaligus menjaga agar orientasi berkeluarga selalu dapat diproses dengan baik walaupun tidak mudah dalam mencapai visi dan misi. Tetapi, justru dengan visi dan misi keluarga inilah kita bisa belajar bersama dan terus berprosses ke arah yang lebih baik lagi. Perceraian pun terhindari untuk Cinta dan Kasih Sayang Lewat Aktivitas Bersama PasanganCinta dan kasih sayang yang dipelihara tetunya akan menjaga juga rumah tangga yang kita bangun. Untuk itu, wajib bagi suami dan istri untuk memelihara cinta dan kasih sayangnya. Tanpa ada cinta dan kasih sayang tentunya akan sulit mempertahankan rumah tangga, mungkin juga rasanya akan hambar karena minimnya rasa kasih dan itu, menghindari hal perceraian, kita bisa menjaga cinta juga kasih sayang kita kepada pasangan pernikahan kita lewat aktivitas bersama dan saling mensupport satu sama lain. Benih-benih cinta tentunya akan hadir jika kita bersama-sama bahkan setiap konflik yang dilakukan akan mudah untuk Manajemen Emosi yang baik dari masing-masing PasanganUcapan talak untuk sebuah perceraian biasanya dilakukan dengan cara yang emosi. Jangan sampai kita melakukan ucapan talak atau melakukan perceraian ketika dalam keadaan konflik, emosi, atau benar-benar sulit untuk berpikir secara jenih. Jika konflik atau pertengkaran sedang terjadi, maka segeralah menenangkan diri dan jangan sampai kita membuat yang sedang buruk, emosi, dan juga konflik membuat setan sangat mudah untuk mengelabui kita. Setan akan mudah untuk mengelabui dan menggoda manusia karena perbuatan kita sendiri. Untuk itu, pergilah, berwudhulah, dan jangan ambil keputusan bercerai saat kita belum memikirkan dan menghitung dampak yang terjadi yang benar terhadap Pernikahan dalam Islam Jika masing-masing pasangan memiliki paradima yang benar terhadap pernikahan, maka kita tidak akan sulit untuk membangun keluarga. Masing-masing akan tahu bahwa pernikahan tidak selalu berjalan mulus ada banyak godaan dan hambatan. Untuk itu, paradigma pernikahan sejak awal menikah bahkan pra menikah sudah benar-benar dipikirkan dan disamakan. Hal ini akan menghindari kita dari Masing-Masing Pasangan Secara baik dan benarWalaupun sudah menikah sering kali pasangan tidak benar-benar mengenal dan belum mengenal pasangannya secara menyeluruh. Untuk itu, segeralah memahami pasangan mengenai hal-hal baiknya dan buruknya. Biasanya bagi mereka yang tidak benar-benar memahami suami atau istrinya, hanya mengenal baiknya saja sering merasa menyesal dan akhirnya konflik berkepanjangan hanya gara-gara hal yang jugaHukum Mengucapkan Selamat Natal dalam IslamHukum Wanita Bekerja Dalam IslamHukum Membaca Yasin di KuburanKewajiban Anak Perempuan Terhadap Orang Tua setelah MenikahHukum Minum Alkohol Tidak SengajaSemoga dengan adanya penjelasan ini kita bisa membangun keluarga yang bisa mencapai kebahagiaan atau sukses Dunia Menurut Islam, Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam dengan Cara Sukses Menurut Islam.
Sebagai umat Muslim, kita sering mendengar kalimat โtakdir Allahโ atau โqadar Allahโ. Takdir Allah adalah keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini telah ditentukan oleh Allah SWT sejak awal. Namun, bagaimana dengan cerai? Apakah benar-benar termasuk dalam takdir Allah?Apa Itu Cerai?Bukankah Pernikahan Itu Ibadah?Apakah Cerai Itu Melanggar Ajaran Islam?Apa Hubungan Antara Cerai dan Takdir Allah?Apakah Ada Aturan Tentang Cerai dalam Al-Quran?Kapan Seseorang Boleh Bercerai?Bagaimana Islam Menangani Kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga?Bagaimana Islam Mengatur Hak dan Kewajiban Setelah Cerai?Bagaimana Islam Mengatur Hak Asuh Anak Setelah Cerai?Bagaimana Jika Seseorang Ingin Menikah Lagi Setelah Cerai?Bagaimana Cara Menghindari Perceraian?ConclusionFAQs1. Apakah cerai bisa menjadi dosa?2. Apakah seseorang harus meminta izin kepada suaminya atau istri sebelum bercerai?3. Apakah seseorang harus memberikan mahar kepada istri setelah bercerai?4. Bagaimana Islam mengatur pembagian harta gono-gini setelah cerai?5. Apakah seseorang masih boleh menuntut hak asuh anak setelah bercerai?DisclaimerCerai adalah proses hukum yang mengakhiri perkawinan antara dua orang yang telah menikah. Proses cerai dapat dilakukan di pengadilan atau melalui mediasi. Cerai dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti perselisihan, ketidakcocokan, atau ketidaksetiaan satu pasangan terhadap Pernikahan Itu Ibadah?Tentu saja, pernikahan adalah ibadah yang sangat ditekankan dalam agama Islam. Pernikahan dilakukan untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan. Namun, terkadang pernikahan tidak berjalan dengan baik dan suami istri merasa tidak lagi cocok untuk hidup bersama. Inilah alasan mengapa cerai bisa Cerai Itu Melanggar Ajaran Islam?Meskipun Islam sangat mendorong pasangan untuk tetap bersama dan mencoba menyelesaikan masalah dengan cara yang baik, Islam juga memahami bahwa terkadang cerai adalah satu-satunya pilihan yang tersisa. Terutama jika suami istri sering terlibat dalam pertengkaran atau jika salah satu dari mereka telah melakukan kesalahan yang besar seperti perselingkuhan, maka cerai bisa menjadi solusi yang lebih Hubungan Antara Cerai dan Takdir Allah?Setiap orang dipercayai memiliki takdir yang telah ditentukan oleh Allah SWT sejak awal. Namun, ini tidak berarti bahwa kita tidak memiliki kebebasan untuk membuat keputusan dalam hidup kita. Kita tetap memiliki kebebasan untuk memilih tindakan kita apakah cerai itu takdir Allah? Jawabannya adalah โtidak sepenuhnyaโ. Ada dua hal yang perlu dipertimbangkan. Pertama, Allah telah memberikan manusia kebebasan untuk membuat pilihan dan keputusan dalam hidup mereka. Kedua, terkadang Allah menguji manusia dengan menghadapkan mereka pada situasi yang sulit. Bagaimanapun, keputusan untuk bercerai atau tidak tetap ada di tangan pasangan itu Ada Aturan Tentang Cerai dalam Al-Quran?Al-Quran memberikan arahan tentang perceraian dan bagaimana mengatasi masalah rumah tangga dalam beberapa ayatnya. Misalnya, Surat An-Nisa ayat 35 menyebutkan bahwa suami istri harus mencoba menyelesaikan masalah mereka dengan cara yang baik dan damai. Jika masalah tidak terselesaikan, mereka dapat meminta bantuan dari hakim atau mediator yang sisi lain, ayat 130 dari Surat Al-Baqarah mengatakan bahwa jika pasangan merasa tidak lagi cocok, mereka harus mencoba untuk mencari jalan keluar dengan cara yang baik-baik dan damai. Ayat ini menunjukkan bahwa Islam mendorong pasangan untuk mencoba menyelesaikan masalah mereka sebelum memutuskan untuk Seseorang Boleh Bercerai?Islam membolehkan seseorang untuk bercerai dalam beberapa kasus, seperti ketidakcocokan, ketidaksetiaan, atau kekerasan dalam rumah tangga. Namun, Islam juga mendorong pasangan untuk mencoba menyelesaikan masalah mereka dengan cara yang baik dan damai sebelum memutuskan untuk Islam Menangani Kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga?Islam sangat menentang kekerasan dalam rumah tangga. Jika suami melakukan kekerasan terhadap istri atau sebaliknya, maka pasangan yang dianiaya itu memiliki hak untuk meminta cerai. Islam juga mendorong pasangan untuk mencari bantuan dari pihak luar seperti keluarga atau lembaga yang Islam Mengatur Hak dan Kewajiban Setelah Cerai?Islam memberikan beberapa aturan mengenai hak dan kewajiban suami istri setelah bercerai. Misalnya, istri berhak mendapatkan nafkah dari suaminya selama masa iddah periode penantian setelah bercerai. Selain itu, suami juga harus memberikan mahar uang atau harta berharga lainnya kepada istri saat pernikahan Islam Mengatur Hak Asuh Anak Setelah Cerai?Islam sangat memperhatikan hak anak dalam kasus perceraian. Anak yang masih kecil akan diberikan hak asuh kepada ibunya selama masa iddah. Setelah itu, hak asuh diberikan kepada ayah atau keluarga laki-laki jika anak laki-laki dan kepada ibu atau keluarga perempuan jika anak perempuan. Namun, hal ini juga dapat diputuskan oleh hakim jika kedua belah pihak tidak dapat menyelesaikan masalah hak asuh secara Jika Seseorang Ingin Menikah Lagi Setelah Cerai?Islam memperbolehkan seseorang untuk menikah lagi setelah bercerai. Namun, sebelum menikah lagi, seseorang harus menyelesaikan semua masalah dengan pasangannya yang sebelumnya, seperti hak asuh anak atau pembagian harta Cara Menghindari Perceraian?Meskipun cerai bisa menjadi solusi dalam beberapa kasus, tentu saja lebih baik jika pasangan dapat menghindari perceraian. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari perceraian, sepertiMencari bantuan dari pihak luar seperti teman, keluarga, atau profesional terapis atau konselorMeningkatkan komunikasi dengan pasangan dan mencoba memahami perasaan dan kebutuhan masing-masingMembuat kesepakatan atau perjanjian tertulis mengenai pembagian tugas rumah tangga dan keuanganMeningkatkan keintiman dan merawat hubungan dengan pasanganConclusionSecara singkat, cerai bukanlah takdir Allah. Meskipun Allah telah menentukan takdir manusia, kita masih memiliki kebebasan untuk membuat pilihan dan keputusan dalam hidup kita. Cerai bisa terjadi dalam beberapa kasus, seperti ketidakcocokan atau ketidaksetiaan, namun Islam juga mendorong pasangan untuk mencoba menyelesaikan masalah mereka dengan cara yang baik dan damai sebelum memutuskan untuk Apakah cerai bisa menjadi dosa?Meskipun cerai bukanlah dosa, terkadang alasan cerai bisa menjadi dosa, seperti perselingkuhan atau kekerasan dalam rumah Apakah seseorang harus meminta izin kepada suaminya atau istri sebelum bercerai?Tidak, seseorang tidak perlu meminta izin kepada suaminya atau istri sebelum bercerai. Namun, Islam mendorong pasangan untuk mencoba menyelesaikan masalah mereka dengan cara yang baik dan damai sebelum memutuskan untuk Apakah seseorang harus memberikan mahar kepada istri setelah bercerai?Ya, suami harus memberikan mahar kepada istri saat pernikahan berlangsung. Namun, mahar tidak perlu dikembalikan jika pasangan telah Bagaimana Islam mengatur pembagian harta gono-gini setelah cerai?Islam memberikan aturan tentang pembagian harta gono-gini setelah bercerai. Namun, aturan ini dapat berbeda-beda tergantung pada mazhab atau negara tempat pasangan tersebut Apakah seseorang masih boleh menuntut hak asuh anak setelah bercerai?Ya, seseorang masih memiliki hak untuk menuntut hak asuh anak setelah bercerai. Namun, hak-hak ini harus ditentukan melalui pengadilan atau melalui kesepakatan bersama antara kedua belah ini hanya bertujuan untuk memberikan informasi umum dan bukan merupakan nasihat hukum atau agama. Anda harus selalu berkonsultasi dengan ahli hukum atau agama sebelum membuat keputusan hukum atau agama.
๏ปฟPertanyaan Saudara saya meninggal dunia gantung diri. Umurnya baru 25 tahun. Yang menjadi masalahnya adalah pertengkaran ringan yang terjadi antara dirinya dengan ibu saya. Kami sungguh shok dan sedih sekali. Ada banyak pertanyaan yang ingin saya lontarkan sehubungan dengan kasus ini. Pertama Kenapa Allah memilihkan cara mati semacam ini untuk saudaraku. Kedua Umur ayahku 75 tahun, ia orang yang taat beragama dan wara sekali. Ibuku juga orang yang mulia, lembut dan baik hati. Kenapa Allah memperlihatkan hari yang semacam ini dalam hidup mereka? Ketiga Mungkinkah kami menolong saudara kami itu yang tidak terhidung sama dengan kami? Bagaimana kami bisa melihatnya di Surga nanti? Apakah mungkin kami mengirim salam kepadanya? Apakah salam kami akan sampai kepadanya? Kemudian selain itu, usai diatopsi, ternyata kematiannya itu bukanlah karena tercekik, tetapi karena patah tulang punggungnya. Yang terjadi sesungguhnya bahwa di kamarku memang ada ayunan kain untuk anakku. Saudaraku mengambil sebuah kursi kecil yang dekat dengan ayunan tersebut dan mengikatkan kain itu di lehernya sambil mengatakan "Saya mau bunuh diri!" kala itu ibuku sedang shalat di kamarnya. Kami merasa itu bukanlah bunuh diri. Tampaknya kemarahannya-lah yang mendorongnya melakukan hal itu. Teman-temannya mengatakan bahwa ia termasuk jenis orang yang berfikir banyak kalau harus bunuh diri. Ia bahkan sebenarnya sering menasihati teman-temannya untuk menghindari bunuh diri, kalau mereka membicarakan hal itu. Jenazahnya juga bagus. Tampaknya ia tidak sedikitpun manahan sulitnya sesuatu, atau perasaan sejenis itu. Ia tampak hanya seperti orang tertidur, seolah-olah kami tinggal membangunkannya saja. Apakah itu menunjukkan tanda-tanda tertentu? Tolong diberi jawaban, karena kami betul-betul shok dengan kejadian tak terduga ini. Teks Jawaban Dalam menjawab beberapa pertanyaan ini, ada beberapa hal yang perlu dipahami Pertama Bahwa segala sesuatu itu terjadi dengan takdir Allah. Segala yang terjadi dalam alam wujud ini, baik atau buruk, semuanya dengan takdir dan ketentuan serta kehendak Allah. Karena tidak ada Rabb selain Allah dan tidak ada yang mengatur segala sesuatu bersama-Nya. Kedua Kita harus mengimani hikmah atau kebijaksanaan Allah dalam takdir-takdir-Nya. Allah memiliki hikmah yang mendalam dalam segala yang terjadi di alam nyata ini, mungkin kita mengetahui hikmah tersebut, mungkin juga tidak. Justeru banyak sekali hikmah Allah itu yang tidak bisa dicerna oleh akal para hamba-Nya. Maka para hamba harus berserah diri kepada Allah Ta'ala dan mengimani kemahasempurnaan segala hikmah-Nya. Tidak boleh menyangkal syariat maupun takdir-Nya. Ketiga Bahwa bunuh diri itu merupakan kejahatan besar. Orang yang bunuh diri untuk lari dari musibah, kesulitan, kemiskinan, atau karena gejolak perasaan dan rasa marah, dengan semua itu ia telah menyiapkan dirinya untuk menerima siksa Allah. Allah berfirman "Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam naar. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." An-Nisa 29-30 Diriwayatkan dengan tsabit dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda "Barangsiapa yang melakukan bunuh diri dengan menggunakan sebilah besi di tangannya, maka ia akan menusukkan besinya itu ke perutnya di Neraka Jahannam selama-lamanya. Dan barangsiapa yang melakukan bunuh diri dengan racun di tangannya, maka ia akan meminumnya terus-menerus di Neraka Jahannam nanti.." Segala yang disebutkan dalam kejadian itu, harus diserahkan semuanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Secara zhahir yang dia lakukan adalah bunuh diri, karena ia menggantung diri, yakni mengikat lehernya dengan tali, sehingga membunuh dirinya sendiri. Dikatakan, ia telah bunuh diri atau berniat bunuh diri. Wallahu A'lam. Adapun soal keshalihan kedua orang tuanya dan komitmen mereka dalam agama, tidaklah menghalangi Allah untuk memberi cobaan kepada mereka dengan sebagian bentuk musibah sehingga tampak kesabaran mereka. Hal itu akan menjadi pengampun buat dosa-dosa mereka. Seorang mukmin itu selalu mendapatkan kebaikan dalam urusan mereka. Bila ia mendapatkan kesenangan, lalu ia bersyukur, maka itu menjadi kebaikan buat dirinya. Dan bila tertimpa musibah, lalu ia bersabar, itu juga menjadi kebaikan baginya. Semua itu hanya berlaku bagi seorang mukmin saja. Terjadinya musibah bagi seseorang, tidaklah menunjukkan kehinaan seorang hamba di si Rabb-nya, kalau keduanya konsekuen dalam menjalankan syariat Allah. Keimanan, ketaatan dan ketakwaan kepada Allah adalah sebab kemuliaan seorang mukmin. Sementara kekufuran, kefasikan dan perbuatan maksiat adalah sebab kehinaan. Orang yang tertimpa musibah lalu bersabar, itu akan meninggikan derajatnya. Musibah itu sendiri ada bermacam-macam. Terkadang berupa sakit, hilangnya harta, meninggalkan orang yang dikasihi seperti anak, saudara, orang tua, suami atau isteri dan lain-lain. Allah memberi cobaan para hamba-Nya dengan musibah dan kenikmatan, yakni keburukan dan kebaikan. Allah berfirman "Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaanyang ssebenar-benarnya..." Al-Anbiya 35 Kalau bunuh diri itu terjadi karena ketidaktahuan, sementara pada dasarnya orang tersebut konsekuen dalam beribadah kepada Allah, selalu menjalankan shalat lima waktu, maka masih diharapkan ia mendapatkan pengampunan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Karena Allah itu Maha Pengasih dari segala yang pengasih. Namun kalau ia sudah mengetahui diharamkannya bunuh diri tersebut, namun ia mengambil jalan tersebut untuk mengeluarkan diri dari kesulitan yang menghimpitnya, maka ia terkena bahaya ancaman dan siksa yang tersebut dalam hadits. Namun demikian, kalau ia orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, bertauhid kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, ia tetap berada dalam kehendak Allah; Allah bisa menyiksanya, bisa juga mengampuninya. Kalaupun ia disiksa, ia akan dikeluarkan juga dari Neraka. Allah berfirman "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari syirik itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nyaโฆ" An-Nisaa 48 Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda "Akan keluar dari Neraka setiap orang yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah dan dalam hatinya ada meskipun sebiji dzarrah keimanan.." Adapun kondisinya ketika dimandikan dan dirawat serta segala kondisi lahir yang baik, bisa diharapkan itu merupakan pertanda baik baginya dan bahwa ia telah menutup hidupnya dengan husnul khaatimah, bahwa ia telah mendapat ampunan dan maghfirah di sisi Allah. Namun hal itu tidak dapat dipastikan. Karena paling banter, semua kondisi lahir itu hanyalah merupakan kabar gembira. Apabila orang yang bunuh diri itu seorang muslim yang bertauhid dan menjalankan shalat, kita dibolehkan berbuat baik kepadanya dengan mendoakannya dan memohon maghfirah agar Allah mengampuni dosa-dosanya. Di antaranya berbagai dosa yang dia lakukan, seperti mencari sebab kematian dengan bunuh diri. Sementara yang disebut dalam pertanyaan tentang kritikan terhadap cara yang dipilih oleh Allah untuk kematiannya, itu termasuk menggugat takdir Allah. Allah adalah yang menetapkan takdir. Dia yang menciptakan segala sesuatu. Segala sesuatu itu terjadi dengan takdir Allah Subhanahu wa Ta'ala. Allah adalah Maha Bijaksana Lagi Maha Mengetahui. Akan tetap tidak bisa berdalih dengan takdir Allah terhadap pelanggaran terhadap syariat Allah. Sementara segala yang terjadi di dunia ini juga tidak boleh digugat karena sudah takdir dari Allah. Iman dan hikmah Allah Subhanahu wa Ta'ala itu harus diimani.
Takdir atau dalam bahasa arab yang dikenal dengan qodar adalah ketentuan suatu peristiwa yang terjadi karena pilihan makhluk itu sendiri yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah di hari akhir. Takdir ialah bentuk kuasa Allah yang wajib diterima dan diimani. Pandangan orang secara umum, takdir ialah segala sesuatu yang telah terjadi. Takdir dapat terjadi dalam bentuk apapun, baik itu dalam hal kehidupan sehari hari, kesehatan, takdir jodoh menurut islam, dan kita melihat seseorang yang sering bersedih karena tidak bisa menerima takdirnya dan menganggap hidupnya kurang beruntung daripada orang lain yang dipandangnya selalu bahagia. Bagaimana pandangan islam mengenai hal tersebut? Bagaimana pula cara agar kita senantiasa berada dalam petunjukNya dalam menghadapi takdir? Untuk lebih memahami mengenai takdir Allah, dalam kesempatan kali ini penulis akan membahasnya secara lengkap, yuk simal artikel berikut mengenai cara menyikapi takdir PercayaSebagai orang yang beriman, kita harus percaya dengan sepenuh hati bahwa Allah memiliki rencana yang terperinci dan terbaik untuk semua hambaNya, termasuk manusia. manusia wajib percaya bahwa Allah tidak akan memberikan takdir baik itu takdir baik maupun buruk tanpa menyimpan hikmah di baliknya. Percaya adalah kunci utama dari ketenangan hati. Jika percaya akan rencana Allah yang terbaik maka tidak akan ada khawatir ataupun rasa sedih dalam cara menyikapi takdir Allah dan merupakan cara meningkatkan akhlak sebagai umat MengimaniKeutamaan iman dalam islam diantaranya iman pada qodar takdir termasuk rukun iman tidak sah keiman seseorang jika tidak menerima takdir. โTidaklah seorang hamba itu beriman kepada takdir yang baik dan buruk dari Allah, hingga ia mengetahui bahwa apa yang menimpanya bukan karena kesalahnnya dan kesalahannya itu tidaklah akan menimpanyaโ. HR Tirmidzi.3. MembenarkanManusia tidak boleh ragu akan takdir Allah, wajib untuk membenarkan bahwa Allah tidak pernah merencanakan sesuatu tanpa hikmah yang mulia dan tanpa rencana yang lebih indah ke depannya. Manusia harus membenarkan bahwa hidup selalu berputar, sikapi takdir Allah dengan cara membenarkannya baik itu takdir baik ataupun takdir buruk sebab hal demikian termasuk keutamaan berbaik sangka kepada TawakalโSekali kali tidak akan menimpa apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami, Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang orang yang beriman akan bertawakalโ. QS At Taubah 51. Cara menyikapi takdir Allah adalah dengan bertawakal, yaitu dengan berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi atau menunggu harapan di waktu terbaik yang ditentukan olehNya. tawakal dalam islam akan senantiasa mendekatkan dan menjadi jalan ridho bukan hanya menyerah dan berdiam diri, tetapi wajib disertai dengan usaha yang sungguh sunguh untuk mengubah keadaan atau takdir yang dialaminya. Wajib selalu percaya bahwa Allah akan memberikan segalanya yang terbaik sesuai usaha yang dilakukan hamba Nya. Jika berusaha baik, maka akan menerima hasil yang baik, jika belum mendapatkan hasil yang diinginkan, tetap wajib terus berusaha dan Tidak MenyerahRasulullah selalu memerintahkan umatnya untuk berusaha semaksimal mungkin sesuai kemampuannya, cara menyikapi takdir Allah ialah dengan berusaha dan tidak boleh menyerah, putus asa adalah tanda bahwa orang tersebut tidak percaya pada kebesaran Allah. โBersemangatlah untuk memperoleh apa yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah dan jangan sekali kali kamu merasa tidak berdayaโ. HR Abu Hurairah.6. Jauhi Berandai andaiTakdir, apapun itu ialah yang terbaik, cara menyikapi takdir Allah tidak boleh diterima dengan penyesalan atau harapan untuk bisa mengubah takdir yang telah terjadi. Maksudnya ialah dengan berandai andai untuk dapat kembali ke masa lalu dan mengubah peristiwanya agar menerima hasil sesuai yang diinginkan, hal demikian tidak diperbolehkan dalam agama. โJanganlah engkau berkata seandainya aku berbuat begini tentu begini dan begitu tentu akan seperti ini dan seperti ituโ. HR Muslim.7. Mohon Pertolongan AllahTakdir ialah bagain dari kuasa Allah, untuk menghadapinya sebagai makhluk yang lemah wajib untuk memohon pertolongan Allah agar dapat menjalani dan mengambil keputusan sesuai petunjukNya. โDan sekali kali tidaklah Rabb mu menganiaya hamba hamba Nyaโ. QS Fushshilat 46.8. Instropeksi DiriโMusibah yang menimpa kalian adalah hasil dari perbuatan tangan kalian sendiriโ. QS As Syuuraa 30. Sebagai manusia tentu pernah berbuat kesalahan secara sadar, contohnya ialah sudah mengetahui tentang perbuatan yang termasuk dosa tetapi tetap melakukan perbuatan tersebut, akibatnya takdir Allah akan mengikuti sesuai perbuatan yang Mohon Rahmat AllahCara menyikapi takdir ialah dengan memohon rahmat Allah agar mendapat hikmah yang terbaik dan diberi takdir yang lebih baik pula ke depannya. Allah maha pemurah, setiap manusia yang memohon dengan kesungguhan pasti akan dikabulkan. โDan rahmat ku meliputi segala sesuatuโ. QS Al Aโraf 156. Jelas dari firman tersebut bahwa Allah memberikan rahmat untuk hambaNya dalam setiap Allah Tempat KembaliโMaka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main main dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?โ. QS Al Muโminum 115. Ingat bahwa Allah menciptakan manusia di dunia ini hanyalah sebagai ujian untuk bekal kehidupan di akherat, begitu pula dengan takdir, apapun yang dikehendaki Allah akan menjadi jalan untuk manusia sebagai jalannya untuk beribadah dan mendekat Ingat Kehidupan di AkheratBagaimana cara kita menyikapi takdir Allah, itulah yang akan menentukan kehidupan di akherat kelak, jika selalu percaya dan berprasangka baik pada takdir yang Allah berikan, maka pada masa ke depannya orang tersebut akan mendapat petunjuk dan takdir yang lebih baik untuknya, baik takdir yang aan diterima di dunia maupun di akherat. โApakah manusia mengira akan dibiarkan begitu saja tanpa pertanggung jawaban?โ. QS Al Qiyamah 36.12. Ujian dari AllahSetiap umat mukmin tentu paham bahwa hidup di dunia adalah sementara, kehidupan di dunia hanya perhiasan dan ujian belaka, begitu pula takdir yang diberikan Allah, merupakan ujian untuk tingkat keimanan dan kesabarannya. Ketika menghadapi ujian berupa hal yang menyenangkan ataupun kurang menyenangkan tentunya tetap wajib diterima dengan sabar dan berusaha melakukan yang terbaik sesuai Mohon Perlindungan AllahCara menyikapi takdir Allah adalah dengan memohon perlindungan dariNya dari hal hal yang berbahaya atau hal yang tidak baik untuk kita menurutNya, mohon perlindungan dari godaan syetan dan hawa nafsu yang dapat melemahkan iman dan mengarahkan ke hal yang maksiat. sebagai makhluk Allah yang lemah, wajib selalu mohon perlindungan agar tidak memiliki hati yang mudah terombang ambing. โTidak ada seorangpun di langit dan bumi kecuali akan datang kepada Tuhan yang maha pemurah selaku seorang hambaโ. QS Maryam 93.14. Mohon KeselamatanJangan lupa memohon keselamatan di setiap shalat sebagai wujud pasrah dan memohon perlindungan dari segala mara bahaya dari takdir yang telah terjadi tersebut. Hal tersebut telah dilakukan oleh orang orang sholeh terdahulu, ketika menerima suatu takdir baik ataupun buruk mereka akan memohon keselamatan dari segala sesuatu yang buruk. โMereka mengucapkan kata kata yang mengandung keselamatanโ. QS Al Furqon 63.15. Berfikir PositifBerfikir positif dapat menjadi cara menyikapi takdir Allah yang akan memberikan ketenangan pada hati orang yang melakukannya. Berfikir positif membuat hati menjadi lebih semangat dan lebih mampu mengambil keputusan yang tepat dalam setiap urusan yang dihadapi. Sedangkan Allah memberikan sesuatu sesuai prasangka hambaNya, jika berfikir positif pada Allah, maka Allah juga memberikan hal yang positif IkhlasIkhlas adalah sikap menerima dan pasrah akan ketentuan Allah. Ikhlas dilakukan semata karena Allah, bukan karena urusan duniawi atau karena orang lain. ikhlas menjadi jalan untuk mendapat kebaikan dan ridho Allah. Ikhlas dalam menyikapi takdir Allah dilakukan dengan cara menyadari bahwa setiap takdir ialah hakNya sebagai pencipta. Dan setiap manusia wajib menerima dan menjalani takdir yang ditetapkanNya dengan Mohon Ampunan AllahSebagaimana firman Allah, takdir yang terjadi atau yang menimpa manusia adalah sesuai perbuatan manusia itu sendiri. jika mendapatkan takdir yang baik, wajib bersyukur dan memperbaiki diri leb baik lagi. Begitu pula jika menerima takdir yang menurut kita kurang membahagiakan, mohon ampun pada Allah jika hal tersebut mungkin adalah kesalahan dari kita sendiri.โDan Allah memaafkan sebagian besar dari kesalahan kesalahan kalianโ. QS As Syuura 30. Allah menyukai hambaNya yang senantisa memperbaiki diri dan memohon ampunan kepadaNya, ampunan Allah akan membawa manusia dalam urusan dunia dan akherat yang lebih berkah sehingga akan mendapat takdir dan jalan hidup yang terbaik artikel kali ini, semoga bermanfaat untuk memperbaiki akhlak kita ya sobat, semoga selalu percaya dan beriman pada takdir yang Allah tentukan. Terima kasih sudah membaca. Salam hangat dari penulis.
apakah cerai itu takdir allah